Langsung ke konten utama

Resital Piano Xa

          Alunan musik komposisi morning mood, karya E. Grieg di handphonenya membangunkan Xa dari tidurnya. Ia memulai paginya dengan aktivitas sehari-harinya. Xa mulai duduk di sofa sambil menyesap secangkir teh hangat. Alunan komposisi Mozart mengawali paginya. Xa memperhatikan kalender yang berada di atas meja. Dengan mata yang agak menyipit, ia membaca dengan detail kalender tersebut. Xa baru tersadar sekarang jadwalnya debut piano di sebuah gedung teater yang berada di Kota Vienna. Xa bergegas mempersiapkan diri untuk berangkat ke Vienna Philharmonic Orchestra.
          Symphony No. 9 movement 1 Beethoven yang mengalun membuat suasana menjadi tegang. Xa bergerak sangat cepat agar tidak terlambat ke tempat konser. Para audien telah berdatangan dari berbagai penjuru. Satu persatu kursi tribun gedung terisi penuh. Akhirnya Xa sampai di aula gedung tepat waktu sebelum resitalnya di mulai. Dengan sedikit gugup, Xa merapikan pakaiannya. Konduktor dan para pemain musik menanti Xa keluar menaiki panggung. Setelah beberapa menit, Xa keluar menaiki panggung dengan sambutan tepuk tangan dari seluruh penonton yang berada di tribun. Xa tersenyum dan membungkuk kepada audien dan para pemain musik. Xa mulai duduk di depan piano. Rasa gugup pun menghampirinya. Ia bertepuk-tepuk kecil di lututnya, perlahan tangannya menaiki tuts piano. Xa memainkan dua komposisi piano, Piano Concerto No. 1 karya P. I. Tchaikovsky dan Piano Sonata No. 14 “Moonlight Sonata” karya Ludwig Van Beethoven.
         Suasana ruangan gedung teater berkapasitas 500 penonton begitu sepi dan dingin. Tak ada satu pun yang mengeluarkan suara. Xa mulai menekan tuts pianonya dan membunyikan nada pertamanya...  Nada yang menyihir sekaligus mengantarkan para penonton ke dunia lain. Dunia indah milik para musisi klasik, di mana waktu bisa di putar ulang, kenangan bisa dibentangkan, dan orang-orang dibukakan gerbang untuk masuk ke kedalaman dirinya masing-masing.
          Meski suhu di dalam ruangan pertunjukan cukup dingin, dahi Xa mengeluarkan keringat. Ia memainkan semuanya sepanjang kurang lebih satu jam. Buatnya, satu jam begitu menguras energi dan konsentrasi. Tetapi buat penonton, satu jam itu seperti tur ke dunia lain. Dunia magis yang misterius. Dari sedih, senang, bahagia, nelangsa, rindu, amarah, dan banyak lagi.
          Piano Concerto No. 1 Tchaikovsky, menceritakan perjalanan hidup sang komposer asal Uni-Soviet tersebut. Curahan hati Tchaikovsky dalam menjalani kehidupan yang tidak pasti membuat sang komposer selalu siap dan berusaha menapakinya. Komposisi terkenal lainnya seperti Waltz From The Flower, Overture 1812, dan Symphony No. 6 Tchaikovsky.  Empat puluh menit berlalu, debut piano pertamanya selesai. Resital piano yang terakhir berjudul Moonlight Sonata gubahan Ludwig Van Beethoven. Komposisi ini di gubah oleh Beethoven untuk didedikasikan kepada gadis pujaannya, Countess Giuletta Gucciardi.  Akan tetapi kisah cinta mereka harus kandas di tengah jalan. Apalagi penyakit tuli yang di hidapi Beethoven membuat kisah hidupnya menjadi sangat rumit. Moonlight sonata pada movement pertama di mainkan dengan adagio maestoso, pelan dan lembut penuh dalam rasa dan penjiwaan bermusik.
          Satu jam telah berlalu. Akhirnya Xa telah sampai pada tuts piano yang terakhir. Suara gemuruh tepuk tangan menggema dari seluruh penjuru tribun. Xa bangkit dari pianonya dan memberi hormat kepada para penonton dan para penggiring musik orkestra yang sukses membawakan debut pianonya. Rasa haru dan bahagia mengalir dalam diri Xa. Konduktor memberikan ucapan selamat kepada Xa yang berhasil menyelesaikan debut pianonya dengan baik.  Setelah konser usai, Xa bergegas pulang kembali ke rumah.
          Setelah sampai di rumah, Xa mengingat kembali pertunjukan pianonya. Resital yang akan di kenang selalu. Dalam hati Xa,  “Resital ini Ku persembahkan untuk Mama dan Papa. Tentunya juga para komposer klasik favoritku, untukmu Tchaikovsky dan Beethoven, yang selalu menginspirasi para musisi yang akan datang...”


*musik dalam cerpen :
https://m.youtube.com/watch?v=9QOAtV5cTl0 (Morning Mood-E. Grieg) 
https://m.youtube.com/watch?v=LDTn10XeCmU (Symphony No. 9 mvt 1 - Beethoven) 
https://m.youtube.com/watch?v=Ybg2BEy_pu0 (Piano Concerto No. 1 - Tchaikovsky) 
https://m.youtube.com/watch?v=uNtm3O4bfz4 (Piano Sonata No. 14 “Moonlight Sonata” - Beethoven) 
https://m.youtube.com/watch?v=yDqCIcsUtPI (Symphony No. 6 Tchaikovsky) 
https://m.youtube.com/watch?v=1KzF1KgaREo (Overture 1812 - Tchaikovsky)
https://m.youtube.com/watch?v=VUF9g9V-Ang (Waltz of the Flower - Tchaikovsky) 



Tasikmalaya, 29 September 2017
                Salam Sastra


               Ahmad Yudi S

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekspedisi Pelosok Priangan Timur

Tugu Siliwangi, berada di perbatasan provinsi Jawa Barat-Jawa Tengah “Esa Hilang, Dua Terbilang”, wangsit Prabu Siliwangi Mendengar kata tersebut, mungkin tidak asing lagi ditelinga masyarakat Jawa Barat. Konon, Jawa Barat yang pada zaman dahulu merupakan Kerajaan Pajajaran dan Galuh yang salah satu raja termahsyurnya pada saat itu ialah Prabu Siliwangi. Kisah ini telah menjadi kisah turun temurun masyarakat Jawa Barat. Legenda itu menguat diwilayah priangan timur.  Dari kisah tadi membuat saya tertarik untuk menjelajahi alam Priangan Timur, ditemani rekan Backpacker, Kang Adam Akbar. Kami berdua sepakat untuk explore di hari Jum'at, 16 Februari 2018 dan perjalanan pun dimulai sekitar pukul 09.00 wib dari STIKes Respati, Tasikmalaya dengan tujuan menuju ke perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. Explore adalah kegiatan yang biasa saya lakukan untuk mengisi waktu kosong atau disaat liburan semester tiba (itung-itung refreshing setelah berperang dengan UAS). Dengan memb

Ngopi-isme

Ilustrasi : @radenyudistira09 (dokpri) Kegiatan Ngopi dikalangan kaum intelektual bukanlah sebuah hal yang baru, namun telah menjadi sebuah kebutuhan dalam menyusun wacana hingga ke penyelesaian masalah. Ngopi disini bukan berarti kegiatan duduk manis kemudian menyeruput secangkir kopi sembari menghisap sebatang rokok, melainkan ngopi yang dimaksudkan ialah kegiatan diskusi (Ngopi = Ngobrol Pintar). Kegiatan ngopi dapat dijumpai di ruang kelas, perpustakaan, kantin, masjid, ruang keseketariatan ormawa, hingga ruang terbuka seperti taman. Betapa besarnya peran dari ngopi sendiri sebab berbagai pemikiran dan gagasan banyak dilahirkan disini. Bagi mereka yang menasbihkan dirinya sebagai seorang aktivis, organisator, kura-kura (kuliah-rapat, kuliah-rapat) kegiatan ngopi merupakan hal yang lazim ditunaikan dimanapun berada selama ada lawan bicara. Sajian ngopi cenderung lebih nikmat jika ditemani cemilan, misalnya ditemani secangkir kopi (tanpa rokok; bagi mereka yang taat kepada kes

Malam Minggu Dengan Beethoven

Malam ini adalah malam minggu Hal yang di tunggu setiap seminggu Membebaskan diri dari rutinitas Yang menjerat pula terbatas Para kaula muda berhamburan Menikmati malam yang anggun Untuk merasakan atmosfer Hiruk pikuk di malam teaser Ku hanya bisa berdiam diri Di pusara malam minggu ini Alunan komposisi beethoven Menjadi lentera di kesunyian Sinar cerah purnama di angkasa Membuat bagi yang lihat terpana Moonlight sonata Beethoven mendayu Menemani sunyinya malam minggu Melodi adagio terus meraya Rasa sukma terpilin olehnya Di rasa sendiri dan ada kawan Malam minggu dengan Beethoven Tasikmalaya, 14 Oktober 2017               Salam Sajak,             Ahmad Yudi S