Beberapa minggu yang lalu sebelum diadakan pemilu raya (Pemira) online oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), teman sejawat maupun senior menawar dan mengajak saya untuk maju menjadi calon pemimpin di salah satu lembaga mahasiswa, antara Legislatif atau Eksekutif. Sebelum menjawab berbagi pertanyaan yang butuh jawaban pasti, banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum bertindak. Pertama, saya merupakan aktivis Pers Mahasiswa sekaligus menjadi pemimpinnya. Kedua, jika saya maju ke pencalonan, otomatis harus mengundurkan diri dari jabatan di Pers Mahasiswa, karena Pers Mahasiswa merupakan Lembaga yang Independen, Kritis, dan Objektif. Ketiga, jika saya mundur dari Pers Mahasiswa, siapa yang akan menggantikan? Belum lagi usia Pers Mahasiswa yang saya dirikan ini belum genap setahun dan masih banyak PR yang mesti dibenahi, apalagi kawan-kawan Persma belum bisa dilepas sendiri untuk memanajemen maupun menghadapi persoalan di Persma, mereka masih perlu pendampingan. Pertimbangan-pertimbang
Mahasiswa kesehatan yang suka makan mie dengan nasi dan sedikit nihilism. Menulis | Melamun | Tidur